Hampir 90% kedelai di Indonesia digunakan untuk bahan pangan, terutama tempe, tahu, kecap, susu kedelai, tauco dan bahan makanan lainnya sebagai sumber protein yang relatif murah. Dengan tingkat konsumsi 8,1 kg/kapita/tahun pada tahun 2005, produksi kedelai dalam negeri yang baru mencapai 808 ribu ton hanya mampu memenuhi 38% kebutuhan, sedangkan sisanya harus diimpor. Impor kedelai pada tahun 2005 mencapai 1,2 juta ton, kemudian meningkat menjadi 1,3 juta ton pada tahun 2007 karena produksi dalam negeri menurun 25% menjadi 608ribu ton
Dewasa ini kedelai tidak hanya digunakan sebagai sumber protein, tetapi juga sebagai pangan fungsional yang dapat mencegah timbulnya penyakit-penyakit degeneratif seperti jantung koroner, dan hipertensi. Zat isoflavon yang ada pada kedelai ternyata berfungsi sebagai antioksidan. Dengan beragamnya penggunaan kedelai memicu peningkatan konsumsi komoditas ini.
Untuk mengetahui sejauh mana keunggulan kualitas kedelai lokal kita, saya persilakan anda untuk mendownload link berikut:
Mutu Kedelai Nasional Lebih Baik dari Kedelai impor